Senin, 21 April 2014

Berlindunglah kepada Tuhan yang Menciptakan

Sang Kekasih yang mulia  .... amat putih cintanya
ia bisikkan dengan dekapan jiwanya sepenuh cinta
menggugah nafas pengembaraan membebaskan diri
dari keterpenjaraan...kebodohan...kelemahan



Kusimak mutiara cintanya...
kumasukkan dalam denyut nadi kehidupan
mutiara cinta sang kekasih.... Muhammad al Musthofa
tentang delapan kesukaran hidup, baca dan renungkan
dalam doa dan harapan

Tentang rasa bimbang dan keraguan
berlindunglah kamu dari kebimbangan
sikap jiwa yang tak tentu
ia bagaikan asap yang dipermainkan
meski angin yang berdesah halus
ia telah membuatmu menari semakin tipis
tak berwujud hilang tak dihitung orang
Kebimbangan telah memenjarakan jiwamu yang bebas
kau terpuruk bagaikan budak yang menari menurut
musik orang lain
kau bagaikan tetesan air di atas daun keladi
berbilang waktu bergoyang tanpa memberi arti
kebimbangan menutupi mata batin
gemuruh kekuatan dirimu lindap
jika kebimbangan membelenggu, tepis dan campakkan
engkau bukan budak waktu tiada menentu
ikat erat-erat keyakinanmu, karena engkau
adalah dirimu sendiri
mutiara berbinar yang terselubung keraguan

Tentang duka cita
Berlindunglah dari duka cita berkepanjangan
meratapi dan menghabiskan waktu dalam ketermanguan
kesedihan adalah selimut yang menutupi keceriaan
bila duka cita memenjarakanmu, usrilah ia!
hibur dan besarkan hati, hingga kesedihan karena kau pupuskan
kesedihan bukanlah dosa tetapi hikmah yang akan membuatmu menjulang
Tetapi akan menjadi dosa, jika engkau biarkan
tebarkanlah benih keceriaan.... niscaya kebahagiaan segera menantikan

Tentang perasaan terhina dan kemalasan
dirimu merasa terhina
karena dagumu enggan tengadah
jiwamu kerdil, nyalimu kecil
penilaian dirimu sendirilah yang dihitung orang
engkau bagai butiran pasir berserakan berhamburan
walau angin mengusapmu pelan
Jika engkau batu cadas yang kokoh
angin lelah akan berbelok arah
Berlindunglah pada Ilahi, karena jiwa terhina dan menghinakan
adalah ulat-ulat yang merontokkkan dedaunan

Tiada kemalasan kecuali bila kau manjakan dan membanggakan kebodohan diri
berlindunglah kepada Ilahi dari perangkap kemalasan
ia kelambu orang resah gelisah
ketika engkau terlena dalam impian, merajut khayalan
ketahuilah banyak orang meneteskan keringat dan air mata
meraih puncak kejayaan

Tentang bakhil dan jiwa pengecut
Kebakhilan adalah pintu terkunci
sehingga jiwamu semakin kuyu layu
kebakhilan adalah sifat pelit yang membelit
bagai bintang yang tersembunyi di balik awan
tidak mempesonakan dalam kesendirian
kebakhilan adalah  bentuk rendah diri dan keraguan
menatap kebersamaan
Berlindunglah pada Ilahi yang dermawan dari bujukan sifat kebakhilan

Lihatlah tapak perjalanan orang yang telah berlalu dari pandangan
tentang kisah hilangnya segala peradaban
bangunan istana yang menjulang tinggal reruntuhan
semua hilang karena jiwa pengecut yang membelenggu
meski hanya berupa benang rapuh
berlindunglah pada Ilahi, tumbuhlah menjadi jiwa-jiwa pemberani
yang tumbuh perkasa manatap sang fajar

Tentang belitan hutang
Berlindunglah pada Ilahi dari utang baik betapapun sedikit kau awali
karena ia membelit dan menekan secara berlahan
ia memeras waktumu yang berharga dan tak mampu kau nikmati




Tidak ada komentar:

Posting Komentar