Senin, 17 November 2014

Deras hujan di waktu ashar

Di rakaat awal kami melaksanakan sholat ashar, kemudian bress hujan deras tertumpah tidak tertahan. Sebelumnya, tanda-tanda awan gelap yang menggulung dari arah utara, suhu yang sangat gerah sejak siang seolah memberi kabar agar bersiap jika hujan deras datang.

Selepas sholat, di halaman depan kendaraan bermotor sudah banyak berjajar jumlah roda empat tidak sebanyak hari biasa, kali ini berjajar panjang. Anak-anak bersalaman dalam antrian panjang masih enggan untuk meninggalkan ruangan masjid yang jauh lebih aman dari suasana di luar yang begitu deras dan terlihat menakutkan. Basah kuyup tentu, karena tak ada lorong atau selasar yang menghubungkan masjid menuju ruang kelas mereka, payung juga tidak ada. Kumelihat di luar aliran air cukup deras menggerus halaman depan yang memang miring sejajar sungai.

Aku melihat dan mencegah beberapa untuk tetap tinggal dulu sambil menunggu reda. Namun, kondisi seperti itu durasi waktu reda tentu tak cukup 15 menit saja. Aku melihat keluar.... tak sebanyak saat terang, tentu ortu juga berpikir untuk menunggu sedikit reda. Kasihan anak-anak, selepas seharian belajar pulang kehujanan, rumah yang belum tentu dekat banyak yang jauh memang. Aku jadi sedih ingat ponakan,... mbakku pasti repot dalam penjemputan. Tapi, sekarang jarang dititipkan untuk kujemputkan. Tahu aku sering terlalu sore pulang, meski selepas ashar jam sudah usai kbm. 

Ahh aku juga bergegas setelah tinggal beberapa saja yang menunggu di masjid, aku menuju ruang kantor, berkemas, lalu bersama seorang teman berempati pulang saat hujan masih cukup deras. Jalanan cukup gelap untuk pandanganku, aku berusaha hati-hati mengurangi kecepatan jauh dibawah rata-rata aku melaju. Cukup padat jalan bersamaan semua orang pulang di waktu sore, bermobilan aku berusaha menyelinap dan bisa terus ke depan lalu hijau...!

Sampai di rumah ku disambut bapak yang sedang mengaji sendirian. Rupanya masku dan anak-anak masih di tempat kerja para tukang. Pekerjaan, tentu tak seperti ketika hari terang. Yaa semua sudah datang musimnya bapak... semoga esok terus lancar semua pekerjaan. 
Kubayangkan di sana saudara-saudaraku yang lain yang pekerjaan di luar, di lapangan ketika musim berganti sering membutuhkan kesabaran tinggi. Kendala musim yang kadang membuat pekerjaan menjadi lebih berat dan lebih membutuhkan energi, kondisi fisik tentu mesti dijaga.

Yaa Allah semoga hujan ini selalu membawa berkah dan manfaat, meski terkadang manusia penuh 'sambat'.

#17 Muharam 1436 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar