Senin, 09 Desember 2013

Catatan Akhir Tahun

Sekedar Merenungkan Kembali

Merasa kehilangan itu selalu berat. Perpisahan itu sering menyedihkan. Tapi, begitulah warna kehidupan. Selalu belajar mengikhlaskan. Tahun ini, banyak pelajaran pada peristiwa dan moment yang membutuhkan kelapangan hati dan perasaan. Apakah itu terkait kerja bersama ataupun pekerjaan rumah. 2013/2014 secara kompak team solidku yang 3 tahun bersama difusikan ke beberapa kelas
Sekarang beradaptasi dengan team yang baru dan amanah baru itu pasti. Kelas bawah atau kelas atas tidak menjadi soal. Selama 3 tahun berjalan, alhamdulillah aku bersama teman-teman cukup bisa mensolidkan kerja bersamaSama-sama menjadi pembelajar, langsung terjun bebas menggali pengalaman. Sharing dan keluh kesah spontan bisa diungkapkan. Menyenangkan, meski aku bukan seorang pimpinan tapi dipaksa belajar kepemimpinan.
Belajar memetakan kemampuan untuk mencapai target dan tujuan. Tidak dicapai secara individu tetapi kerja bersama. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan. Maka dalam kerja bersama akan ada pembagian peran untuk bisa saling melengkapi.
Membangun komunikasi dan koordinasi sesama relasi itu menjadi kunci sukses bersama. Kemudian komunikasi dan koordinasi ke atas juga penting dilakukan agar tahu evaluasi yang perlu dilakukan. Memimpin pemimpin itu lebih sulit, tapi ternyata abaikan saja subordinasi tapi ubahlah menjadi harmonisasiDengan orang yang berbeda, latar belakang berbeda, cara pandang yang berbeda akhirnya harus belajar bagaimana mengharmonisasi kerja. Apalagi jika sebenarnya kita masih yunior.

Hal yang membuatku bertanya untuk diriku sendiri sekarang adalah, satu persatu kenapa dari teman sahabatku mulai tinggal gelanggang? Semua adalah pilihan, demikian sebuah jawaban diberikan. Aku turut membenarkan, aku saja yang selalu bertahan. Beberapa teman selalu menyampaikan aku masih punya kesempatan untuk ini itu, aku mampu banyak hal, di sana ada banyak peluang, dsb.

Tahun depan boleh jadi akupun berubah pikiran, menyusul mereka yang didepan. Ahh semua rahasia Ilahikita hanya mampu berikhtiar Tuhan jua yang menentukan. Doa dan harapan yang tak boleh hilang dari genggaman. Demikian, hibur salah seorang kawan
Yaa karena hari esok masih terbentang, jangan terpaku pada di sini dan sekarang. Optimislah! Ganbatte !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar