Minggu, 01 Juni 2014

Belajar dari Para Wanita Hebat

Bismillah. . . 
Pagi ini aku mulai aktivitas pagiku dengan mengikuti KAP di Bantul saja. Meskipun pagi ini guru ngaji yang biasanya mengisi tidak hadir, aku bisa bersilaturahim dengan teman-teman yang aku kenal di sana. Dan sekali lagi,ada kesempatan curhat seorang teman yang akupun menyimaknya. Hmmm. . . wanita yang selalu peka dengan perasaannya, dan jika itu terkait dengan perhatian orang lain, berhati-hatilah dengan perasaan.


Kemudian setelah pulang sebentar, kembali aku melaju dengan kuda besi yang setia mengantar segala asaku aku janjian dengan murabbi untuk dipertemukan dengan guru ngajiku yang baru. Dan alhamdulillah, sampailah aku di sebuah tempat yang kemudian meengingatkanku pada langgar simbah Dangi yang dulu aku mengaji dari kecil di sana. Aku disambut di bangunan yang dikhususkan untuk mengaji anak-anak dan juga siapa saja untuk belajar al quran di sana. Di tempat itu aku baca papan yang secara resmi, menjadikan tempat ini sebagai pondok ngaji al quran anak-anak dan utamanya menghafal al quran dan kitab.
Seorang Ibu, yang ternyata aku sudah pernah bertemu dengan beliau sebelumnya meskipun beliau tidak mengenalku pada Ramadhan tahun lalu. Beliau sosok yang sederhana, namun kuat dalam kata-katanya beliau mengasuh anak-anak yang cukup banyak di pondoknya bersama suami. Beliau sudah menghafalkan 30 juz di usia yang masih muda. Dan, semangat beliau untuk selalu memberi manfaat itulah yang menjadikan inspirasi.

Setelah menyapa dan bercerita sebentar tentang keluarga, dsbnya aku menyimakkan bacaanku. Hafalan hari ini aku tidak mentarget, kebetulan terakhir aku bersemangat dengan 10 ayat awal Al Kahfi. Selanjutnya aku ingin menemukan motivasi, penyemangat dalam hari-hariku, aku ingin menemukan ketenangan di hari-hari sibuk dan kelelahan hatiku.
Kemudian aku mengikuti, takziah sebentar dan sebelum pulang aku membuat kesepakatan waktu dengan beliau, beliau sangat terbuka kapan saja aku datang ke rumah beliau siap menyambutku. Yaa... dengan banyak bersama surat cintanya, hati ini menemukan bahagia sesungguhnya.

Siang hari sebenarnya ku sudah membuat janji silaturahim ke rumah seorang wali muridku, polda sana, jauuh di ujung selatan arah pantai Samas. Namun rasa capaiku, membuatku mengundur pada sore hari. Alhamdulillah, sore ini aku bisa bertemu dan berbagi cerita dengan beliau. Yaa, aku mulai dari bersapa dan berbasa-basi, sampai kemudian aku banyak menyimak penuturan beliau dan juga eyang putri yang menemani. Ibu dari wali muridku ini, sosok yang tegar, gigih dan bersemangat untuk sungguh-sungguh memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya meskipun beliau single parent. Selain bekerja, beliau juga mempunyai usaha counter HP yang cukup ramai dan tempat yang strategis di rumah. Beliau membesarkan dua orang putra, yang sulung SMK dan adiknya di kelasku kelas5. Ingin aku masih mendengarkan dan sharing bersama ibu ini, tapi waktu juga sudah 16.30 dan aku masih ada janji silaturahim satu tempat lagi, akhirnya aku berpamitan.

Hmm. . . di jalan aku berdoa untuk semua perjalanan ini semoga membawa berkah untuk semuanya. Aku, termenung sejenak betapa banyak sosok wanita hebat dengan segala keadaannya. Mereka adalah sosok Ibu yang bisa memerankan apa saja. Sosok wanita itu unik, dia terlihat lemah tapi sebenarnya kuat. Dia sosok yang sepertinya butuh untuk dibela, dilindungi, tapi sebenarnya dia juga sekaligus pelindung yang handal untuk anak-anaknya. Dia sosok yang cenderung menerima keadaan, tapi sebenarnya bukan tipe yang gampang pasrah pada keadaan. Wanita identik dengan orang yang mudah tersakiti, tapi sebenarnya dia punya antibodi yang cepat untuk mengobati diri. Di balik semua karakter yang cenderung resesif dari seorang wanita, sesungguhnya ada kekuatan yang begitu indah yang dimiliki sosok wanita. 


Seorang wanita dengan sosok keibuannya, dia menjadi curahan kasih sayang untuk anak-anaknya.

Seorang wanita dengan sosok keibuannya, dia menjadi benteng perlindungan, ashabul kahfi untuk anak-anaknya.

Seorang wanita dengan sosok keibuannya, dia menjadi mata air ilmu, gerbang masa depan untuk anak-anaknya.

Seorang wanita dengan welas asihnya, dia akan berbuat apa saja untuk kebahagiaan dan ketentraman keluarganya.

Seorang wanita dengan segala anugerah Ilahi, dia akan menjadi mata air manfaat untuk kehidupan di sekelilingnya.

Berbahagialah Allah memuliakanmu sebagai seorang wanita.
Jika engkau seorang anak, maka engkau akan mengantarkan kedua orangtuamu menuju surga.
Jika engkau seorang isteri, maka engkau akan menjadi sayap kanan suami yang mengantarmu ke surga.
Jika engkau seorang ibu, maka engkau dimuliakan bahwa engkau pintu gerbang surga untuk anak-anakmu.


Jagalah iman di hati, muliakan diri dengan amalan ukhrawi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar