Selasa, 19 November 2013

Pagi ini aku bertemu tanpa sengaja, di sebuah tempat ketika kita memarkir rapi sepeda mesin kita. Di tempat kita selalu bertemu, berbagi asa kita, melukis cerita kita bersama-sama dalam ukhwah yang kita ikat erat karena Allah. Namun, pagi ini saat aku surpres menyapamu karena sekarang beda ruang terpisah jarak yang tidak seberapa, tak ada senyum bahkan kulihat tatapanmu yang aneh, kosong seolah kita tak pernah dekat?
Jumat lalu selalu aku berdoa itu hanya isue yang tidak benar, bahwa kau yakin dengan sebuah keputusan.

Tetapi aku sebagai seorang sahabat, merasa ingin mendengar langsung darimu. Ada apa, kenapa? 5 November kau masih kuanggap baik-baik saja, meski sekian waktu kau harus menyelesaikan masalahmu sendiri. Haruskah, kau menjadi berubah? Haruskah perpisahan menyisakan tanda tanya, dan untukku sebuah shock berat, untukmu sebuah kekecewaan yang aku pertanyakan, kenapa?
Yang membuatku tertohok, aku tidak percaya dengan keputusanmu, engkau minta bantuan untuk 2 urusan besar dalam waktu dekat.

Dalam ikatan ukhuwah, persaudaraan ini jangan kau urai dari benang kuat yang sudah dalam pintalan.
Doa...doa....doa untuk meyakinkan bahwa kau baik-baik saja, kemarin dan yang akan datang. Untuk Saudariku...di manapun kebahagiaanlah yang kita cari, namun ada saat kita dipertemukan dengan kondisi kita tidak menemukan kebahagiaan, tapi menciptakannya, merelakannya untuk orang-orang disekitar kita. Tapi tetap, yakinlah bahwa kebahagiaan akan menjadi milikmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar